Sejarah Pramuka Indonesia

 

SEJARAH PRAMUKA INDONESIA

 

 

Gerakan Pramuka Indonesia didirikan pada tanggal 14 Agustus 1961. Namun, akar dari gerakan ini berasal dari perkumpulan kepanduan yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono ke-IX

Kepanduan masuk ke Indonesia (pada waktu itu masih Hindia Belanda, karena negara kita sedang dijajah orang Belanda) pertama-tama dibawa oleh orang Belanda. Organisasinya bernama Nederland Indische Padvinders Vereniging (NIPV) yang artinya adalah Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda.

Bangsa kita mulai tertarik pada organisasi tersebut. dan karena sifatnya yang universal maka organisasi kepanduan dapat dengan cepat diterima oleh bangsa kita. apalagi kondisi pada waktu itu sangat memungkinkan. Para remaja dan pemuda kita membutuhkan suatu organisasi yang dapat menampung aspirasi mereka terhadap tanah airnya.

Sesuatu yang membuat pemerintah kolonial Belanda menjadi cukup khawatir. Oleh karena itu pemerintah kolonial Belanda melarang bangsa kita mengikuti kegiatan NIPV.

Maka berdirilah organisasi-organisasi kepanduan yang bercirikan nasionalisme, dan organisasi kepanduan nasional yang pertama didirikan adalah pada tahun 1916, Javaanse Padvinders Organisatie (JPO) atas pra-karsa Sultan Pangeran Mangkunegara VII di Surakarta.

Pendirian JPO ini membuat para remaja dan pemuda di daerah lain tertarik mendirikan organisasi kepanduan. Yang memang pada waktu itu bisa dianggap sebagai salah satu cara perjuangan dalam usahanya mencapai kemerdekaan.

Tonggak kebangkitan bangsa Indonesia adalah berdirinya organisasi Boedi Oetomo, 20 Mei 1908. Lalu Peristiwa Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, yang menjiwai Gerakan Kepanduan Nasional kita semakin bergerak maju (merupakan semangat Nasionalisme).

Kemudian Pemerintah kolonial Belanda melarang pe makaian istilahPadvinder bagi organisasi-organisasi kepanduan bangsa kita. Istilah "PANDU" dan "Kepanduan dikemukakan pertama kali dalam kongres SIAP tahun 1928 oleh KH. Agus Salim di Kota Banjarnegara, Kab. Banyumas, Jawa Tengah.

Peristiwa bersejarah terjadi saat BP dan Lady Baden Powell berkunjung ke Hindia Belanda (Indonesia-sekarang). pada tanggal 3 Desember 1934. BP singgah di Jakarta sepulangnya beliau datang mengikuti perhelatan Jambore Dunia di New South Wales, Australia. Walau Pandu-pandu Pribumi kesulitan menemui beliau Peristiwa kunjungan ini sangat bersejarah bagi perkembangan kepanduan di tanah air. Pandu Indonesia pertama kali mengikuti Jambore di Jambore Dunia V di Volegenzang, Belanda, di tahun 1937 (Pandu Hindia Belanda)

 Pada jaman pendudukan penjajah Jepang, organisasi-organisasi kepanduan dilarang sama sekali. Semua organisasi kepanduan harus bergabung dengan organisasi-organisasi kepemudaan bentukan Jepang.

Kemudian setelah PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 Agustus 1945, berdiri kembali organisasi-organisasi kepanduan hingga mencapai jumlah lebih dari 100 organisasi, yang tergabung ke dalam 3 federasi, yaitu :

> IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia, 13-09-1951),

> POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri, tahun 1954), dan

> PKPI (Perserikatan Kepanduan Puteri Indonesia).

 Kemudian terjadi peristiwa penting lainnya adalah Jambore Nasional Kepanduan Pertama pada masa Pandu (sebelum jadi Pramuka), yaitu diselenggarakan di Pasar Minggu, Jakarta pada tahun 1955 (diseleng- garakan oleh IPINDO).

Ketiga federasi tersebut bergabung menjadi satu dalam PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). sekitar 60 organisasi dengan 500.000 anggota pandu.

Akhirnya, disadari bahwa banyaknya organisasi kurang baik untuk Persatuan Bangsa, maka Pemerintah mengeluarkan KEPPRES No. 238/61 Tentang Gerakan Pramuka, sebagai dukungan pemerintah terhadap organisasi kepanduan di Indonesia. Keppres tersebut di atas ditandatangani oleh Perdana Menteri RI saat itu, Ir. H. Juanda (Presiden Soekarno sedang mengadakan kunjungan kenegaraan ke negara Jepang).

Gerakan Pramuka bukan badan pemerintah semua organisasi kepanduan melebur diri masuk menjadi anggota Gerakan Pramuka, kecuali organisasi-organisasi berhaluan kiri/ komunis. Mulailah Gerakan Pramuka berkembang menjadi organisasi yang disegani. Kemudian hingga saat ini telah diselenggarakan beberapa kali Jambore Nasional (Jamnas), Pertemuan besarnya para Pramuka Penggalang se-tanah air. Jambore ini dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Pada mulanya sering diselenggarakan di ibu kota negara, Jakarta, namun seiring waktu kegiatan Jambore sudah dilaksanakan berpindah pindah dari satu daerah ke daerah lainnya. Jambore Nasional pertama kali diadakan pada tahun 1973 di Situ Baru, DKI Jakarta.

 

Daftar Pustaka

1.    Andri Bob Sunardi (2016),Boyman Ragam Latih PramukaBandung (Penerbit Darma Utama).

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer